Wednesday, December 19, 2018

Warung Laksa Pak Inin


  
Laksa mungkin tidak asing lagi di telinga pecinta makanan tradisional khas Kota Bogor. Ada dua jenis laksa yang umum ditemui. Laksa Betawi dan Bogor. Hanya saja bumbu keduanya sedikit berbeda. Laksa Betawi biasanya dilengkapi udang rebon dalam bumbu kuahnya, sementara laksa Bogor menggunakan oncom. 
Racikannya yang gurih berisi ketupat, sayur santan, tauge, bihun, tahu kuning, dan oncom. Tak ketinggalan taburan serundeng yang membuatnya manis gurih. Penasaran mencicip laksa Bogor, kami mampir ke Warung Laksa yang ada di Bogor. Salah satunya adalah Warung Laksa Pak inin, yang legendaris karna pasalnya warung ini sudah berdiri sejak tahun 1965. Warung makan ini cukup jauh dari pusat kota Bogor. Lokasinya ada di Cijeruk, Kabupaten Bogor. Dari Stasiun Batutulis cukup ambil arah kanan setelah menemui pertigaan. Kira-kira dalam 15 menit, warung makan bisa ditemui di sisi kanan jalan. Meski terbilang cukup sederhana dinding dan atap bangunannya masih berupa bambu, sementara di dalamnya ada susunan meja dan bangku kayu.

Lantainya juga masih tanah yang belum dilapisi semen. Tapi jangan salah, warung ini tidak pernah sepi pengunjung. Bahkan sampai disediakan tempat parkiran mobil dan motor yang cukup luas di belakang warung.
Pengelola Warung Laksa Pak Inin, Yuningsih mengaku sudah meneruskan usaha ini hampir sepuluh tahun, konon katanya dulu Laksa Pak inin ini langganannya keluarga Presiden Soekarno jika sedang berkunjung ke Istana Batutulis. Mampir ke Warung Laksa Pak Inin di akhir pekan, kami mendapati antrean pengunjung. Meski warung sederhana dan lokasinya cukup jauh dari pusat kota, ternyata banyak orang mencari racikan laksa di sini. Mereka sabar mengantre menunggu sekitar 4 pegawai meracik pesanan. Mengintip proses memasaknya, laksa buatan Pak Inin masih menggunakan metode sederhana.
            Laksa dihangatkan di atas tungku kayu bakar di bagian depan warung. Sang pemilik warung, Yuningsih yang merupakan anak Pak Inin mengatakan pemasakan seperti ini mampu membuat aroma dan rasa laksa lebih nikmat. Pak Inin hanya menawarkan laksa sebagai menunya. Tapi pengunjung bisa memilih ingin laksa dengan atau tanpa telur rebus. Dalam sehari, Yuningsih bercerita bisa menghabiskan 300 buah ketupat dan 25 lembar oncom merah. “Bikin kuah laksanya di rumah, di sini mah tinggal ngeracik dan manasin aja,” kata bu Yuningsih. Rasanya yang menggoda dan kuahnya yang wangi tak heran jika warung ini tidak sepi pengunjung, Anda tidak perlu merogok kocek yang dalam cukup Rp.10.000 saja sudah bisa menikmati rasa laksa yang nikmat. Jika ingin mencicipinya, warung ini buka mulai pukul 8 hingga 4 sore hari.



Wednesday, October 17, 2018

Biografi Chris Feng CEO Shopee


Biografi Chris Feng



Shopee merupakan perusahaan e-commerce yang berada di bawah naungan Garena (berubah nama menjadi SEA Group), perusahaan internet di Asia Tenggara. Menjalankan bisnis C2C mobile marketplace, Shopee resmi diperkenalkan di Singapura pada tahun 2015 yang diikuti dengan negara Malaysia, Filipina, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.
Mengusung visi "Menjadi C2C Mobile Marketplace Nomor 1 di Asia Tenggara", Shopee yang berada di bawah naungan CEO, Chris Feng, pria lulusan terbaik dari Universitas Nasional Singapura yang memungkinkan para penggunanya membeli atau menjual barang melalui aplikasi yang tersedia di platform iOS dan Android.
Chris Feng adalah Chief Executive Officer Shopee. Chris memiliki rekam jejak yang mapan di sektor e-commerce, media, dan teknologi. Sebelum fokus penuh di Shopee, Chris memulai dan mengelola divisi bisnis game seluler Garena selama sekitar 2 tahun. Sebelum itu, Chris menghabiskan lebih dari tiga tahun dengan Rocket Internet, mengambil peran sebagai Direktur Pelaksana Regional Zalora Asia Tenggara, dan Direktur Pelaksana Wilayah dan Chief Purchasing Officer Lazada Asia Tenggara. Sebelum itu, ia menghabiskan tujuh tahun di McKinsey dan berbasis di Frankfurt, Kopenhagen, dan Singapura. Dengan beasiswa penuh dari pemerintah Singapura, Chris lulus dengan First Class Honours dari National University of Singapore (Sekolah Komputasi), dan juga belajar Ilmu Manajemen dan Teknik di Universitas Stanford.

Chris telah secara teratur diundang untuk berbicara di beberapa konferensi teknologi dan e-commerce terkenal di Jakarta, termasuk Indonesia E-Commerce Summit dan Expo (IESE) dan Tech in Asia Jakarta 2016. Dalam konferensi Tech in Asia Jakarta 2016 baru-baru ini, Chris dipercaya untuk berbicara dengan tema “E-Commerce yang Berkembang di Indonesia”, di mana dia menjelaskan pandangannya tentang perkembangan industri e-commerce di Indonesia. Menurutnya, pasar e-commerce di negara ini masih terus berkembang dan belum mencapai titik jenuh. Pengguna semakin pintar, karena mereka menjelajahi opsi belanja online baru untuk menyesuaikan kebiasaan mereka, yang serba cepat, komunikatif, dan dipenuhi dengan DNA sosial yang kuat.


Pasar e-commerce di Indonesia saat ini semakin marak dengan terus bermunculannya market place. Tak heran jika market place asal Singapura, Shopee tak ingin ketinggalan merebut pasar di Indonesia. Bagi CEO Shopee, Chris Feng, Indonesia merupakan pasar potensial dengan penduduk yang mencapai 250 juta. Selain itu, penetrasi internet di Tanah Air makin tinggi dengan lebih dari 80 juta pengguna internet. Tentu saja ini merupakan pasar yang menggiurkan bagi Shopee yang sudah diluncurkan sejak tahun lalu.

Chris Feng berfikir Indonesia adalah pasar yang besar dan berkembang, khususnya di kalangan anak muda. Karena itu ia fokus pada segmen anak muda. Apalagi pertumbuhan kelas menengah di Indonesia juga cukup menjanjikan. Sekarang ini juga adalah waktu yang tepat bagi e-commerce untuk bermain di
pasar yang besar ini. Apalagi saat ini banyak anak muda menggunakan perangkat mobile dibanding desktop. Mereka bisa melakukan jual beli lewat perangkat yang ada. Kedepannya ia akan memperbaiki aplikasi dan menghadirkan tools yang memudahkan penjual mengelola barang. Satu hal yang perlu diingat, kontribusi Indonesia mencapai 20-30% dari total market Shopee.
mengapa saya memilih beliau karena saya ingin mengetahui siapa orang dbalik keberhasilan situs ini, mengapa ia bisaa mendirikan shopee di Indonesia dan bisaa menjadi salah satu situs ecommerce terbesar saat ini.
Semoga bermanfaat. Terima kasihhhh



Tuesday, September 18, 2018

Profilku

Assalamualaikum.wr.wb
Hai, namaku Aneesha Septyan Putri Arini, dari dulu sampai sekarang saya biasa dipanggil Arin. Saya lahir di Bogor tanggal 13 September 1997 dan baru tanggal 13 September kemarin saya berumur 21 tahun. Saya keturan Bogor-Palembang. Saya anak pertama dari dua bersaudara, saya memiliki Adik laki-laki yang berumur 18thn. Saat ini saya melanjutkan kuliah S1 atau bisa di sebut ekstensi di STIE Kesatuan lagi. Saya hobi banget jalan-jalan entah kemana pun itu yang penting keluar rumah atau keluar kota. mungkin cukup segitu dulu profil dari saya. terimakasih teman-teman.
Wassalamualaikum.wr.wb